Yamaha
Mio GT menjadi andalan baru PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
(YIMM) memperkuat segmen skutik. Tampilannya hampir sama seperti Mio J,
tapi dipergarang di bagian lampu dan striping. Mesin? Tak berubah, mengadopsi teknologi YMJET-FI dengan kepala silinder Diasil dan piston dari baja tempa (forged piston).
soal
performa, karena dipastikan rasanya sama dengan Mio J. Yang perlu
diinformasikan mungkin konsumsi bahan bakar dengan pemakaian sehari-hari
dalam kondisi jalanan macet dan lancar. Ingat, ini bukan lomba irit,
pemakaian diibaratkan seperti menggunakan milik sendiri dengan gaya
menyetir sama seperti kebiasaan. Tes konsumsi bahan bakar menggunakan
metode full-to-full dilakukan selama tiga hari kerja.
Untuk mengintiminya, tangki bahan bakar diisi bensin premium. Sebenarnya, disarankan pengisian bahan bakar mesin Mio GT dengan bensin beroktan minimal 92. Namun,
diisi premium pun, Mio GT tetap ngacir dan tidak ada masalah.
Guna
mendapatkan hasil konsumsi bbm di patokan angka terendah dengan premium
dan menyesuaikan dengan perilaku kebanyakan pemotor. Bukankah masih
banyak orang yang kurang ikhlas beli Pertamax?
Geber Gas
Rute
yang dilalui setiap hari diasumsikan kantor/sekolah-rumah dan arah
sebaliknya, dengan jarak kurang lebih pergi-pulang 50-an km. Jadi,
diperkirakan dalam tiga hari jarak yang akan ditempuh sekitar 150-an km.
Modal awal, bensin penuh 4,8 liter, jarak di speedometer menunjukkan
1054,2 km.
Campuran macet, ngebut, hingga membonceng menjadi menu pengujian. Kecepatan
bervariasi, antara 10-90 kpj, tapi rata-rata berjalan di atas 60 kpj.
Khas mesin YMJET-FI, bunyi cukup keras ketika gas dibesut, meski
akselerasinya patut diacungi jempol, padahal yang dibakar bensin
kualitas rendah beroktan 88.
Di
hari ketiga, ketika perjalanan menuju kantor, indikator bensin masih
menyisakan seperempat tangki, tapi diputuskan untuk mengisi ulang penuh
tangki. Meteran di pompa bensin premium dikucurkan 2,95 liter. Sementara
odometer, menunjukkan angka 1184,4 km (dikurangi 1054,2). Berarti,
dengan jarak tempuh 130,2 km (dibagi 2,95), konsumsi bahan bakarnya 44,1
kpl. Bisa dipastikan, menggunakan bahan bakar lebih berkualitas
beroktan 92 ke atas, hasilnya akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar